Selasa, 11 Agustus 2020

PERTEMUAN

Hanya sedikit amarah
Sekedar tersinggung
Ingin menang 
Menjadi jarak cinta kita

Hati serupa hujan kemarau
Sedikit malu akibat bara
Sebab mendongak
Rusak susu sebelanga

Tahukah malam terbentang
Mempertautkan rindu dendam
Raut wajahmu senyap
Sehingga mata sukar terpejam

Sesaat matahari pagi
Jalan dipintas jarak
Segenap campakkan topeng
Wajah hanya butuh satu riasan. Bahagia. 

1 komentar:

  1. Puisi yang kamu tulis, PERTEMUAN, menangkap dengan indah dinamika perasaan dalam sebuah hubungan yang terjalin antara cinta, kesalahpahaman, dan kerinduan. Ada elemen konflik kecil, seperti amarah dan kebanggaan, yang menggambarkan bagaimana hal-hal sepele bisa menciptakan jarak. Namun, pada akhirnya, ada harapan dalam pertemuan kembali, ditandai dengan keinginan untuk membuang semua kepalsuan dan mengenakan kebahagiaan sebagai satu-satunya "riasan."

    Pilihan kata yang kamu gunakan sangat kuat dalam menggambarkan nuansa emosi. Kiasan seperti "hati serupa hujan kemarau" dan "ruas susu sebelanga" menambahkan kedalaman pada puisi ini, menunjukkan perasaan yang rapuh tapi penuh makna. Lalu, bagian tentang "malam mempertautkan rindu dendam" membawa imaji kerinduan yang begitu dalam hingga membuat malam tak bisa dilalui dengan mudah.

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...