Nyatanya siang pun mempunyai andil
Matahari menyengat dan angin berdesir
Bendera sendirian di atas tiang, melambai
Rumah-rumah hanya diam
Terpenjara di balik pagar
Pintu dan jendela berteduh
Di bawah pohon tiada terik
Ternyata sepi menggiring burung bercinta
Di atas genting mereka menari tentang merah
Setelah bertukar birahi puja
Mereka mengepak sayap, terbang berlawanan arah
Jalan depan rumah menyimpan sepi
Sebab panas mengendap hingga mata kaki
Tetap saja kendaraan melewati
Menyibak siang agar menepi
Ternyata sepi miliki suaranya sendiri
Daun beradu punggung dan gemerisik
Ah, tonggeret yang sembunyi
Berteriak memecah sunyi
Jika sepi akhirnya pergi
Anak-anak bersepeda dan berlari
Bayi digendong jarit dan disuapi
Dan matahari tersenyum jingga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar