Kau datangi malam muda
Kita duduk di kursi penjalin
Yang mengkilap karena usia
Sambil menikmati teh seduhan
Dan obrolan ringan
Ucap mengacak kenangan
Tentang tahun yang hilang
Kita mengemas tawa
Menutur kebodohan yang memalukan
Juga sedih merintih
Sebab kemana semua jejak mengarah
Diam nyatanya menjadi yang ketiga
Karena haru biru di pelupuk
Rindu telah menggenang
Kata kini tersedak
Cangkir hanya tersisa dingin
Angin mengantar malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar