Menjinjing banjir hingga rumah
Airnya yang coklat
Merayapi tembok
Sejak sore mendung memberi tanda
Namun selokan tetap kering hanya sampah
Tetesan pertama tepat mendarat di tanah
Sebelum langit mencurahkan amarah
Air dengan cepat naik
Menghanyutkan plastik
Menariknya ke tempat yang rendah
Menjadi sampah basah
Listrik mati terbunuh
Gelap remang sejauh mata memandang
Gerimis masih datang dan pergi
Kadang petir mengintip dari balik malam
Air enggan surut
Mengalir tenang mencari kubangan
Hujan telah pulang
Langit masih menyimpan awan hitam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar