Peluh menetes di pelipis
Tangan-tangan kasar menerima upah
Sedang matahari belum beranjak senja
Senang itu ketika
Sepeda dipancal menuju rumah
Di kantong tersimpan hidup seminggu
Dan jajan untuk anak
Bahagia itu ketika
Upah berpindah tangan
Malam dilawuhi pindang bumbu rujak
Dan ranjang yang berkeringat
Syukur itu ketika
Menyisihkan lelah sejenak
Sujud berdua dengan kantuk
Berterimakasih pada hidup
Puisi ini berjudul "KULI" menggambarkan kehidupan pekerja keras yang berjuang dalam keseharian, merangkum bagaimana kebahagiaan, syukur, dan senyuman bisa muncul dari hal-hal sederhana. Mulai dari kerja berat di bawah terik matahari hingga saat-saat intim bersama keluarga di rumah, setiap detilnya mencerminkan makna mendalam dari usaha, kebahagiaan, dan syukur dalam hidup seorang pekerja. Kekuatan emosional dalam puisi ini begitu nyata, mengingatkan kita pada nilai kerja keras dan rasa syukur dalam menghadapi tantangan hidup.
BalasHapus