Minggu, 18 Oktober 2020

LUCID

Wanita itu tiada hirau terus berlari
Gaunnya tipis melambai angin
Serupa sayap bidadari

Aku terus membuntuti jarak
Siluet tubuh rampingnya
Sebagai pertanda jejak

Tanpa menoleh disibaknya malam
Tanpa ragu dimasukinya kelam
Tanpa kedip ia menjadi temaram

Aku termangu sempit pikiran
Mataku nyalang menatap hilangnya
Seolah birahiku dicampakkan

Tirai malam menjadi semak belukar
Tak ada suara, hanya warna
Dan jalan menjadi labirin senyap

Di langit-langit pelangi berkedip
Ujungnya tertanam di hamparan permadani rumput
Sebuah dunia dalam dunia

Dengan segenap keingintahuan
Kaki ini melangkahi sunyi
Melintasi padang akal sehat

Di tengah kubah bertabur bintang
Wanita itu tidur dan telanjang
Rambutnya yang panjang menutupi kedua payudaranya

Kutatap takjub setiap lekuk tubuhnya
Tanganku gemetar terkena sihir birahi
Lalu kusibakkan rambutnya yang hitam kemiri

Kriiiiiiiiiiiing.............. 
Suara alarm dari telpon genggam
Kulihat jam menunjukan dinihari, lalu kumatikan mode alarmnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...