Kerikil dan gorong-gorong telah haus kering
Pohon menanggalkan kebanyakan hijaunya
Untuk mengusir kemarau pergi
Siapakah yang telah menahannya sekian lama?
Tidaklah ia takut petir mengerang,
doa-doa yang dipanjatkan tanah merekah,
atau tangis bayi yang membumbung dari dalam gubuk?
Mungkin uba rampe sesaji kurang. Tidak lengkap
Tapi, jangankan membungkam mulut para dewa
Sekedar pengganjal perut pun hanya diikat dengan dampar
Semoga saja hujan datang dengan ramah walaupun terlambat
Membuat tanah menjadi manis dan wangi
Sebab jika ia datang membabi buta, yang tersisa hanya lapar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar