Rabu, 04 November 2020

MENUNGGU MAGHRIB

Suara di kepalaku terasa gairah
Menyanggong maghrib bedug ditalu
Temaram teja menyandingi
Segelas es teh cukup membandingi

Tapi, sepiring nasi dengan lauk lapar
Harga yang pantas untuk membayar
Demikian suara bertengkar
Dan tubuh tetap diam terkapar

Saat magrib telah adzan di desa
Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthortu, bisik hati
Segelas air putih membasahi tenggorokan
Dan segelas lagi mengisi perut kosong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...