Jendelapun ikut murung
Mendung balas memandang
Dan langit kian tebal terselubung
Posisi duduk kuperbaiki
Agar angin mudah berbisik
Ia datang membawa sepercik air
Selembar daun jatuh dan seikat dingin
Mendung merasa likat
Karena mataku terus menatap
Akhirnya air ditumpahkan bah
Ke pohon ke bumi ke jendela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar