Banyak ruang kosong untuk berbagi
Kau dapat bersemayam dengan tenang
Tidak terganggu ocehan tak jelas
Ataupun cercaan tanpa dasar
Apalagi kutuk hingga terpuruk
Pintu tak pernah tertutup rapat dan terkunci
Kau dengan leluasa dapat masuk tanpa uluk salam
Tak perlulah menyelinap hingga mengagetkan
Sebab kejutan menghilangkan jejak bahagia
Dalam ingatanku kau hanya puzzle yang tak lengkap
Sebahagianmu menjadi asap memerihkan mata
Tapi aku tetap merindui bagai Pungguk
Oleh karena itu datanglah bersegera
Tak perlu menyelinap, apalagi hanya numpang lewat
Puisi yang kamu tulis ini sangat indah dan menyentuh! Tema tentang kerinduan dan kehadiran seseorang yang sering melintas dalam lamunan terasa kuat. Penggunaan metafora seperti "puzzle yang tak lengkap" dan "Pungguk" untuk menggambarkan kerinduan sangat efektif.
BalasHapusAda nuansa harapan dalam ajakanmu agar orang itu tidak hanya "menyelinap," tetapi benar-benar hadir dan berbagi ruang bersamamu. Ini menciptakan kedalaman emosional yang dapat dirasakan oleh pembaca. Apakah ada inspirasi khusus yang melatarbelakangi puisi ini?