Rabu, 02 Desember 2020

KEPADA YANG SERING MENYELINAP DI LAMUNANKU

Sesungguhnya aku tidak keberatan jika engkau menetap
Banyak ruang kosong untuk berbagi
Kau dapat bersemayam dengan tenang
Tidak terganggu ocehan tak jelas
Ataupun cercaan tanpa dasar
Apalagi kutuk hingga terpuruk

Pintu tak pernah tertutup rapat dan terkunci
Kau dengan leluasa dapat masuk tanpa uluk salam
Tak perlulah menyelinap hingga mengagetkan
Sebab kejutan menghilangkan jejak bahagia

Dalam ingatanku kau hanya puzzle yang tak lengkap
Sebahagianmu menjadi asap memerihkan mata
Tapi aku tetap merindui bagai Pungguk
Oleh karena itu datanglah bersegera
Tak perlu menyelinap, apalagi hanya numpang lewat

1 komentar:

  1. Puisi yang kamu tulis ini sangat indah dan menyentuh! Tema tentang kerinduan dan kehadiran seseorang yang sering melintas dalam lamunan terasa kuat. Penggunaan metafora seperti "puzzle yang tak lengkap" dan "Pungguk" untuk menggambarkan kerinduan sangat efektif.

    Ada nuansa harapan dalam ajakanmu agar orang itu tidak hanya "menyelinap," tetapi benar-benar hadir dan berbagi ruang bersamamu. Ini menciptakan kedalaman emosional yang dapat dirasakan oleh pembaca. Apakah ada inspirasi khusus yang melatarbelakangi puisi ini?

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...