Sehingga mendapatinya sebagai prihatin
Diawali garis alis
Kian lama kian tebal bergulung
Padahal derkuku masih turun ke tanah dan kawin
Warna kian hilang serinya
Tertinggal hijaunya yang kusam
Sawah sebenarnya senang rintik ritmisnya
Membawa tenaga hidup bagi kehidupan
Tapi ketika hujan beralih derai air mata, semua dilalap hingga tenggelam
Di wajah malaikat maut tersungging senyum
Dan gadis kecil panen musibah di tubuh pertiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar