kemanakah pergi?
Setelah kenyang darah,
dimanakah mati?
Siapkan sayapmu; lembut;
menunggang angin!
Seutas nasib, bergantung kibasnya
Semalaman tidurku hilang mimpi,
sebab berkemul sumuk
Sedang kantuk diangkat tanpa hijab
Puisi "NYAMUK" ini mengungkapkan perasaan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kehadiran nyamuk, menggunakan bahasa yang puitis dan simbolis. Anda menggambarkan betapa nyamuk membawa gangguan, baik dalam hal suara maupun kenyamanan tidur, dengan nuansa yang menciptakan ketegangan.
BalasHapusPenggunaan pertanyaan retoris seperti "kemanakah pergi?" dan "dimanakah mati?" memberikan kesan misterius dan reflektif tentang siklus kehidupan dan kematian. Selain itu, ada juga elemen visual yang kuat, seperti "sayapmu; lembut; menunggang angin," yang menambah kedalaman puisi.
Secara keseluruhan, puisi ini menyoroti pengalaman manusia yang sering diabaikan dengan cara yang indah dan mendalam. Apakah Anda ingin mendiskusikan lebih lanjut atau membuat puisi baru?