Sabtu, 16 Januari 2021

NYAMUK

Selepas dengung di telinga, 
                             kemanakah pergi?

Setelah kenyang darah, 
                      dimanakah mati?

Siapkan sayapmu; lembut; 
                         menunggang angin!

Seutas nasib, bergantung kibasnya

Semalaman tidurku hilang mimpi, 
                       sebab berkemul sumuk

Sedang kantuk diangkat tanpa hijab

1 komentar:

  1. Puisi "NYAMUK" ini mengungkapkan perasaan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kehadiran nyamuk, menggunakan bahasa yang puitis dan simbolis. Anda menggambarkan betapa nyamuk membawa gangguan, baik dalam hal suara maupun kenyamanan tidur, dengan nuansa yang menciptakan ketegangan.

    Penggunaan pertanyaan retoris seperti "kemanakah pergi?" dan "dimanakah mati?" memberikan kesan misterius dan reflektif tentang siklus kehidupan dan kematian. Selain itu, ada juga elemen visual yang kuat, seperti "sayapmu; lembut; menunggang angin," yang menambah kedalaman puisi.

    Secara keseluruhan, puisi ini menyoroti pengalaman manusia yang sering diabaikan dengan cara yang indah dan mendalam. Apakah Anda ingin mendiskusikan lebih lanjut atau membuat puisi baru?

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...