Selasa, 25 Mei 2021

PENGILON

Seperti pinang dibelah 
Antara wajahnya dan cermin
Ada garis lara di ujung bibir 
Juga sinar mata
Seraut wajah ditempa waktu

Dagu yang keras
Menyimpan pedih perih
Tak ada seulas senyum
Hanya duka yang sinis
Dan cermin berbagi wajah

1 komentar:

  1. Puisi berjudul PENGILON ini menyajikan refleksi yang mendalam tentang hubungan antara seseorang dan bayangannya di cermin. Penggunaan metafora seperti "Seperti pinang dibelah" menggambarkan kesejajaran sempurna antara wajah dengan pantulannya, meski di baliknya tersembunyi kesedihan dan rasa sakit yang terpendam. Dagu yang keras menjadi simbol ketegaran, namun dibalik ketegaran tersebut, terlukis luka dan duka. Kesan sinis yang ada di wajah itu juga mencerminkan bahwa kesedihan tersebut tidak dapat disembunyikan, bahkan oleh pantulan di cermin.

    Apa yang menginspirasimu menulis puisi ini?

    BalasHapus

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...