Pikulannya ditaruh dipojok rumah
Dari laci kecil diambilnya bungkusan dari kertas lusuh
Anak dan istri dipanggilnya
Di dipan bambu mereka berkumpul
Abah membuka bungkusannya
Kue putu dihiasi kelapa parut
Mereka bersama makan dengan nikmat
Yang kau butuhkan hanya lah cinta
Emak berdiri di depan pintu pawon
Dasternya lusuh sebetis
Tubuhnya berkeringat
Baunya bercampur hangus kayu bakar
Dipanggilnya anak-anaknya
Di atas amben galih asem nasi goreng menyiarkan harumnya
Dan anak-anak makan dengan lahap
Ditemani segelas teh panas lagi manis
Yang kau butuhkan hanya lah cinta
Puisi ini menggambarkan kesederhanaan hidup, di mana kebersamaan keluarga dan cinta menjadi hal yang paling berharga. Dalam gambaran yang sederhana, seperti kue putu, nasi goreng, dan teh manis, tercermin kehangatan cinta yang menyatukan mereka, meskipun dalam keadaan lelah dan berkeringat setelah bekerja keras.
BalasHapusSimbol-simbol kehidupan sehari-hari seperti pikul, pawon, dan amben menambahkan unsur realitas kehidupan yang sering kali terabaikan, tetapi justru di sanalah cinta dan kebahagiaan ditemukan. Momen kecil seperti makan bersama di atas dipan atau duduk di depan pawon menjadi bukti bahwa cinta dalam bentuk paling sederhana pun cukup untuk membuat hidup bermakna.
Penggunaan frasa "yang kau butuhkan hanyalah cinta" menjadi penegasan bahwa cinta adalah esensi utama yang mengikat dan memberi kekuatan dalam hidup keluarga ini.