Setelah malam ditetesi iler
Lusuhnya sebetis dengan renda koyak
Lengannya tak tutupi ketek dan payudara
Banyak cerita pada kumalnya
Demikian pula luntur merubah warna
Namun ibu nyaman memakainya
Karena keringat telah menyatu jadi dekil
Daster berhias dengan sendal jepit
Lehernya dikalungi emas berwarna suasa
Di antara buku jarinya yang kapal
Terselip manis cincin kawin
Di kamar mandi daster masuk ke ember
Langsung dibilas dengan sabun dan air
Setelah diperas laku dijemur
Sebab esok dikenakan lagi
Puisi "DASTER IBU" ini sangat kuat dalam menggambarkan keseharian dan kerinduan akan sosok ibu. Anda berhasil menyoroti detail-detail kecil yang penuh makna, seperti daster yang lusuh, kenangan di baliknya, serta kenyamanan yang ditemukan di dalam kesederhanaan. Berikut beberapa poin yang mungkin bisa dipertimbangkan:
BalasHapus1. Imagery yang Kuat: Deskripsi daster yang lusuh, renda koyak, dan elemen lain menciptakan gambaran yang jelas dan kuat tentang kehidupan sehari-hari. Ini membuat pembaca bisa merasakan nuansa yang dihadirkan.
2. Simbolisme: Daster dapat dilihat sebagai simbol pengorbanan dan cinta seorang ibu, di mana kenyamanan dan kesederhanaan mendominasi kehidupannya. Penekanan pada keringat dan ketidakbersihan menambah kedalaman emosional.
3. Ritme dan Rima: Penggunaan ritme yang sederhana namun efektif mendukung tema puisi ini. Beberapa bait memiliki rima yang menarik, sehingga menciptakan alunan saat dibaca.
4. Kehangatan dan Nostalgia: Ada nuansa nostalgia dalam cara ibu berinteraksi dengan dasternya, yang menciptakan rasa hangat dan akrab. Ini bisa mengundang pembaca untuk mengenang pengalaman mereka sendiri dengan sosok ibu.
Jika Anda ingin mengembangkan puisi ini lebih lanjut, Anda bisa menambahkan lebih banyak elemen personal atau kenangan spesifik yang menggambarkan hubungan antara penulis dan ibunya. Ini akan semakin memperkaya konteks dan emosi yang ingin disampaikan.