Kamis, 09 September 2021

MENATAP CERMIN

Sebuah cermin besar di pintu lemari
Ia menghujamkan tatapnya pada bayang
Sebuah wajah tembaga dengan mata saga
Di ujung mata kerutan akibat waktu

Rambutnya telah dwi warna dan acak
Ditempa siang dan malam
Bibirnya pucat terlihat menekuk pendek
Tak ada senyum di situ hanya pilu

Diambilnya baju dari dalam lemari
Lalu ia mematut di muka cermin
Tubuhnya tambun asam garam
Seolah dapat menghitung waktu yang hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...