Seperti bersuara dari ketiadaan yang baka
Satu demi satu not tergelincir di telingaku
Mengepung hatiku dan merantainya duka
Mata ku meramkan agar wajahmu tertampung
Lagu bergelombang naik turun seperti rindu
Lalu kenangan tersandera oleh emosi
Setetes air mata jatuh perlahan di pipi
Lagu selalu berakhir ketika mimpi dibangun
Suaranya kian temaram sebelum penyiar
Volume radio ku kecilkan
Dan tatapku kembali ke dunia nyata
Puisi ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh sebuah lagu dalam membangkitkan kenangan dan perasaan. Setiap kata terasa mengalir seiring dengan melodi, mengisahkan pertemuan antara suara dan hati. Ada kesedihan yang mendalam di dalam bait-bait tersebut, dengan gambaran tentang notasi musik yang “merantainya duka,” dan air mata yang jatuh secara perlahan.
BalasHapusPemilihan kata-kata seperti "lagumu dari ketiadaan yang baka" menguatkan nuansa nostalgia dan keterikatan pada sesuatu yang tak lagi ada, namun tetap hidup melalui nada dan suara. Penutupnya membawa kita kembali ke realitas, setelah dibuai oleh emosi yang dihadirkan lagu. Rasanya seperti sejenak tersesat dalam melodi, lalu harus kembali menghadapi dunia nyata.
Puisi ini sangat mengena, terima kasih telah berbagi. Apa inspirasi di balik penulisan ini?