Namun akalku tersandung kerikil
Dengan naiknya derajat emosi
Hati dan akalku beradu punggung
Dengan kata kita bangun jembatan
Penghubung antara emosi yang pedih
Diikat dan dililit sedu sedan
Dikuatkan pilu yang mendelu
Tali telah diikat dan direkatkan
Karena usia butuh kompromi
Maka setelah friksi pergi
Kita hanya tinggal senyum merekah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar