Dengan baju elegan
dan riasan yang kerlip
Ia hanya dandan khusus untukku
Aku bimbang
Ia berbicara serupa prenjak
Riuh dan riang
Menjadi pusat semesta dan titik pandang
Kata-katanya seperti peluru
Ditembakkan khusus ke hatiku
Aku ragu
Ia memakai harum
Baunya tak lekang
Sebagai feromon membangkitkan birahi
Jantungku berdetak kencang
Aku takut
Sekian tanda memberi sinyal
Sebagai undangan masuki hatinya
Semua rambu telah hijau
Aku bimbang, ragu dan takut
Aku bodoh!!!
Puisi ini menggambarkan perasaan yang penuh kebimbangan, keraguan, dan ketakutan terhadap sebuah daya tarik yang kuat namun membuat hati terbelah. Sosok yang dihadirkan dalam puisi tampak memikat dan berusaha mendekat, namun ketidakpastian dari pihak "aku" membuatnya tidak mampu merespons. Kata "bodoh" di akhir puisi mencerminkan rasa frustrasi dan mungkin penyesalan karena tidak mampu mengambil keputusan meski semua tanda dan isyarat telah jelas.
BalasHapusApakah puisi ini terinspirasi dari pengalaman pribadi atau murni dari khayalan?