Kau memilih mendekap ajal
Menjauhi pintu yang terbakar
Di ruang putih dengan abu panas
Kau telungkup dan meringkuk
Sembunyi dari amarah api
Dari putus asa hingga pasrah
Sebagai jarak terbentang
Sedetik diam terbetik ragu
Hati pun takut hingga tekad
Maka rebah ia berkalang tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar