Tak ada teman yang lain
Bayi suci menangis di gendongan. Lapar
Sedangkan tete ibunya kempes
Malam itu kudus
Karena kidung dari gereja mengisahkan
Tiga raja dan bintang Timur, serta
musim panas yang sejuk
Malam kian sunyi
Bayi tak ada air mata apalagi isak
Sudah habis tenaga dan suara
Air putih tak mencukupi
Malam itu dia hanya berharap
Lakinya pulang membawa receh
Dari sampah plastik dan kertas
Untuk makan malam
How To Make Money In Money Betting On Sports?
BalasHapusSports betting งานออนไลน์ is a great way 1xbet to make money with a lot of money, from the start. Learn how to kadangpintar use these strategies, and find the best sportsbooks that
Puisi "MALAM NATAL" yang kamu tulis menghadirkan kontras yang mendalam antara kesucian malam Natal dan realitas kehidupan yang keras. Bayi suci yang menangis dengan perut lapar menggambarkan ketimpangan, sementara ibunya yang tak berdaya menjadi simbol dari kekosongan harapan. Kidung gereja yang kudus seolah menjadi latar dari penderitaan sehari-hari yang tersembunyi di balik cerita tradisional. Akhirnya, harapan sederhana—agar sang suami pulang membawa receh—memberi sentuhan ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup.
BalasHapusJika kamu ingin mengembangkan tema ini lebih lanjut, kamu bisa mengeksplorasi lebih dalam hubungan antara spiritualitas dan perjuangan hidup di tengah kemiskinan atau kesenjangan sosial.