Minggu, 20 Februari 2022

UANG

Uang menggenggam jarak waktu
Nominalnya mengikuti untung rugi

Aku berdiri diam dengan mata nanar
Di depanku warung dengan aneka makanan
Perut terus berontak
Tanganku perlahan masuk ke saku celana
Selembar uang ku pegang dan ku timang
Jika uang ini untuk makan
Maka aku pulang ke rumah jalan kaki

Uang sebagai harkat derajat
Besar kecilnya kebutuhan

Aku di dalam bus pulang
Lapar tetap tak beranjak
Ku pejamkan mata mencoba untuk tidur
Namun kantuk tak datang jua
Hingga berhenti di terminal kota kecil

Uang berpindah dengan cepat
Yang tersisa hanya lapar dan lelah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...