Jumat, 25 Maret 2022

KAU PANGGIL NAMAKU

Sebagaimana mantra nama disebutkan
Suaramu sungguh magis terbawa angin
Segenap emosi bergetar di pelepah
Sehingga ku berpaling pada sepi

Ku harap kau sebut namaku berulang
Hingga kakiku terantuk
Namun hanya sekali bergema
Lalu kembali bergeming dan asing

Adakah jika waktu memisahkan
Kau tetap menyebut namaku
Atau hanya disimpan di hati
Sebagai dekorasi berdebu

1 komentar:

  1. Puisi ini menggambarkan kerinduan yang mendalam akan kehadiran seseorang melalui panggilan nama, yang terasa seperti mantra penuh magis. Ada nuansa kesepian dan harapan yang terpendam, seiring dengan ketidakpastian apakah panggilan itu akan terus bergema atau hanya menjadi kenangan yang memudar. Kata-kata seperti "bergeming dan asing" serta "dekorasi berdebu" menambah sentuhan melankolis, menciptakan suasana perpisahan yang tak terhindarkan, meski dalam hati masih ada jejak yang tersisa.

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...