Senin, 23 Mei 2022

SEPETAK SAWAH TADAH HUJAN

Di sanalah tanah pecah
Tempat dibenamkannya doa dan harap
Di sela pohon singkong merana
Digenapi gugur daun 
Dan rumpun teki

Nampaknya anak laki-laki kecil datang*
Di punggung bukit yang mengering
Dan langit yang kian menguning
Hanya angin yang berdesir
Tanpa mendung bergulung

Panas kemarau menunda panen
Tanpa air tak ada umbi
Tanpa umbi tak ada uang
Tanpa uang tak ada harapan
Tanpa harapan hanya pasrah bongkokan kersa ning Allah

Sepetak sawah tadah hujan
Dimana doa dan harap mengering
Di sana pohon singkong dan rumput meranggas
Tangan dan bahu mencangkul
Otot liat menggaru menyongsong musim


*El Nino

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...