Dengan woro-woro suara geledek di kejauhan
Sebelumnya mendung menutupi langit dunia
Dari pagi hingga matahari
Bau tanah basah merasuk lewat jendela
Diikuti detak ritmis hujan yang sejuk
Tatap mataku melanglang jauh
Nun di ufuk hatiku terpaut
Hujan kian intens mendera
Siang telah hilang entah ke mana
Demikian pula matahari yang berapi
Sosoknya lenyap bersembunyi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar