Pancasila menatap masa depan
Bulu sayapnya lusuh nyaris tercerabut
Namun ia tetap terbang di angkasa Nusantara
Intoleransi adalah penyakit kronis
Cakar pun tak dapat mencengkeramnya
Sebab ia bersembunyi dalam pikiran
Satu ketika Pancasila coba dicangkok ke alam pikiran
Pohonnya subur
daunnya rimbun
Namun akarnya serabut,
hingga mudah tumbang diterpa angin
Kebhinekaan sebagai anak kandung Pancasila
Tumbuh subur di hutan dan padang ilalang, laut dan danau,
kota dan desa,
sawah dan ladang
Jika rentang sayapnya dikebiri
Maka yang tersisa hanya Tunggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar