Di malam kemarau berangin
Tidurku kepatiKarena mimpi berpilin
Sekerat tali mati
Berlembar kita mengunyah
Dengan menitik liur, ku bacanya
Semakin dalam masuki adegan
Kian buram jalan pulang
Sesampainya di titik tak dapat kembali
Saraf kian dieratkan cengkramannya
Sedangkan obat mencekik nalar
Dan menelantarkannya di dasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar