Selasa, 06 September 2022

MENANTI CAHAYA

Tidak lah mata terpicing
Ketika itu malam nyaris terakhir
Di timur fajar sidik
Hitam dan putihnya terburai

Kepalaku tengadah
Mencari madah
Tanganku terbuka
Menanti jawab

Pada detik selanjutnya
Suara-suara berdatangan
Dari kekosongan asali
Mengetuk sekadar takdir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...