Maka ia terbaring di samping lambung
Diantara dengkurnya bibirnya memain
Sedangkan di atap gerimis mencibir
Dekatilah waktu, mimpi
Peluk erat hingga terengah
Di tembok yang dilabur kapur
Sebelum dicampakkan di bumi lata
Demikian itu mimpi ditahbiskan
Dibawanya malam sekeping
Lalu matahari dipanggil dengan mantra puja
Hingga datang terang tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar