Bahunya naik turun menahan sedu sedan
Di aling-aling senja wajahnya merah bara
Seolah salin sebagai kecewa amarah
Rumah-rumah telah runtuh berserakan
Puing-puing menimbun duka dan luka
Jeritan hilang tersapu angin
Nyawa sebagai tumbal bagi ibu bumi
Kemanusiaan dihempas hingga berkeping
Laut dan gunung meraung
Tetapi api kecil tetap berkedip
Memberi samar terang pada pedih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar