Hanyalah tunduk menghitung lantai
Degup jantungku bertalu lesung padi
Diriku dirudung malu hingga meremang
Dalam diam ada lirik di ujung mata
Tatapnya menyelidik ingin tahu
Rambutmu menutupi separuh pandang
Sebagian memain di dahi tertiup angin
Sekian waktu telah hilang dalam kasunyatan
Hampir bersamaan kita mengangkat pandang yang likat
Di bibirmu ranum, segaris tipis senyum
Nyaris serak dan berbisik ku panggil kau, "Dik!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar