Pikiran pun terhuyung di pojok teras
Perlahan amarah memerah
Bekilat menjadi biji mata
Namun air mata menghadang pandang
Memisahkan kau dan aku
Disetarikan nafas amarah menghunjam
Sebagai kata sebagai tuba
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar