Senin, 22 Mei 2023

KEMARAU

Hari-hari belakangan ini kerap tak berangin
Panasnya meluap hingga ubun-ubun
Siang terasa kian lambat dan panjang
Malam hanya bermandi keringat, tanpa mimpi

Namun malam tanpa kantuk adalah secangkir kopi pahit
Seperti barisan ingatan yang datang dan pergi
Berdesakan hingga luber di bejana hati
Dan semua tandas, berakhir di dasar cangkir

Ku coba habiskan hari pada sebatang rokok
Sebagian asapnya membumbung ke udara
Namun hari punya adatnya sendiri
Setelah hilang pandang, aromanya tetap tinggal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...