Panasnya meluap hingga ubun-ubun
Siang terasa kian lambat dan panjang
Malam hanya bermandi keringat, tanpa mimpi
Namun malam tanpa kantuk adalah secangkir kopi pahit
Seperti barisan ingatan yang datang dan pergi
Berdesakan hingga luber di bejana hati
Dan semua tandas, berakhir di dasar cangkir
Ku coba habiskan hari pada sebatang rokok
Sebagian asapnya membumbung ke udara
Namun hari punya adatnya sendiri
Setelah hilang pandang, aromanya tetap tinggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar