Lampunya menatap, pijar
Dicabiknya pelipis hingga dagu
Sejalur luka menyoren
Wajah jua berpaling
Di depan topeng teraling
Lalu diletakkannya wajah di atas nampan
Bagi kepala kosong adalah sebuah topeng
Dan tatapnya liar serta senyumnya seringai
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar