Sebagai kenangan di bekas koreng di kaki
Serta tangis mengajuk di depan penjual jajan pasar
Setiap langkahku kian mendekati teduh matamu
yang bersembunyi di bawah teritis rumah kenangan
Tempat lelah merebahkan tubuh ringkihnya
Ketikanya ku berdiri di depan rumah
Dadaku mengetuk hingga berdegup gugup
Dan aku menanti dengan menggenggam kata
Sekejap pintu terbuka lebar
Seraut wajah tua setenang danau mengulum senyum
Aku terharu, dengan kedua tangan kupeluk surgaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar