Menggenapi janji dengan musimnya
Dari genteng hingga teritis
Digenanginya setiap kering temberang
Di kejauhan gemuruh suara petir
Warnanya memudarkan langit
Di sela jemarinya yang pucat
Air menetes sebagai linangan
Dosa setahun hapus oleh hujan
Namun udara tetap saja sumuk berpeluh
Siang dan malam tiada ada beda
Adakah angin berdesir?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar