Dan sulurnya yang yang lencir seperti jemari, menunjuk, menelisik ke segala penjuru
Tangan itu juga yang mendekap setiap keingintahuan
Tentang rindu yang mengabu
Hingga desir hati yang mengaduh
Lalu dilekatkan semua prasangka di dada
Hingga haru biru adanya
Sejenak siang telah tanggal
dan malam dibentangkan sebagai beludru
Di kelimannya bintang berhamburan seumpama intan berlian
Dari kedalamannya cinta berlabuh
Bertabur mimpi yang kerap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar