Mulutpun terkatup rapat
Namun hati telah mencair
Dibakar amarah semalam
Seperti bayang perlahan lenyap ditelan kelam,
telah hitam dengki ini menyertai
Bila kita berseteru pandang
Adalah kilat di biji mata ketika melirik
Lalu angin meniupkan waktu
Sehingga segala sakit terangkat
Dan tunas tumbuh dari haribaan
Daunnya hijau karena cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar