Meratapi peruntungannya yang terburai berserak
Harapan digantungkan pada seiris bulan sabit
Sebuah kasidah buluh perindu
Melarung doa sebagai keniscayaan
Sesampai di genggaman, diremasNya segala pinta
Lalu remahannya disebarkan sebagai debu
Menutupi ufuk hingga pelupuk mata
Namun daun tetap menghilir mengikuti nasib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar