Sabtu, 06 April 2024

KIPAS ANGIN DI PARA-PARA MASJID

Kipas itu tidaklah bengek
Hanya kering pelumas
Sambil berderak ia berputar
Mengeluhkan nyerinya di pinggangnya yang menahun

Sejak pencari sibuk menelaah
Sebuah buku kembali terbuka halamannya
Lembarnya terjaga diantara sapuan kipas
Dari pandangnya terletak pengetahuan

Kipas menjadi saksi bagi pencaharian Nya
Sebagaimana sawang di pojok langit-langit
Sepanjang cat tembok memudar
Usianya telah melewati sejarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...