Piring-piring serta sendok garpu yang terkulai
Wajah kita menyimpan sedih lewati pandang mata
Serupa upa nasi dan segelas air dingin
Di sisi kiri ada sejumput hitam arang
Sisa terbakar oleh api lilin
Perangkap waktu hingga sejarah
Kursi beranyam rotan dimana lutut saling beradu
Menyembunyikan getar cemas pada sendi kaki
Lampu bohlam menggantikan sinarnya matahari
Sehingga luasan ruang menyembunyikan bayangan meja
Denting piring beradu sendok telah lenyap
Udara kian senyap oleh kepedihan
Sementara kita terkurung oleh detik-detik yang berdetak lambat
Mulut telah penuh oleh kata-kata yang amarah
Di atas meja makan tua kayu jati
Hanya air mata menetes jatuh membasahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar