Telunjuk mengancam dan tiga jari mengecam arogansimu
Sungguh engkau telah meremehkan doa
Ketika hafidz yang kelaparan menadahkan kedua tangannya ke langit
Gusti pun malu untuk tak mengabulkan
Ketika itu malam sebelum api
Tepuk tangan bergemuruh
Bau parfum dan pakaian
Diantara sorak dan teriakan
Kau dinistakan dengan tawa
Lalu Kau utus api dan angin
Mereka menebar bencana
Sebuah neraka kecil
Membakar harta dan rumah
Pohon dan semak
Kesombongan dan arogansi
Sebagai sebuah peringatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar