Hampir pecah kepala ini karena menghitung
Sedangkan kantuk tak jua sambang
Dan pikiran berkejaran seperti kuda. Liar.
Malam merangkak penuju bintang timur
Sejangkauan dari tatap nyalangku
Sejauh mimpi membongkar sauh
Dari kamarku ia semilir menjauh
Akhirnya aku menyerah kalah
Serupa berkalang tanah. Pasrah.
Lalu kupicingkan mata
Sambil mulai menghitung kembali segerombolan domba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar