Ditebarnya jaring buram di seantero langit
Suara gledeknya memekakkan jua
Seperti deham seperti geram
Setelahnya iapun pergi
Meninggalkan jejak gerimis
Sedikit angin dingin
Serta jalanan yang sepi
Namun tiba-tiba kau datang lagi
Menggebrak langit hingga menggigil
Suaranya sebagai bencana
Menerjang pohon sepenuh geram
Lalu kaupun hilang
Hanya sisa tak lekang
Air yang menggenang
Dan sunyi yang lengang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar