Senin, 03 Maret 2025

TAHTA

Singgasanaku berdiri angkuh
Dibawah tumpukan dusta dan janji
Mencengkram dengan jari besi
Pada jiwa-jiwa yang lengah

Warnanya yang bersepuh emas
Melirik licik pada harapan
Dikemasnya semua kata dan harta
Menjadi muslihat dan khianat

Kail telah dilepas di kubangan
Umpannya sekadar oceh dan yel-yel
Ditariknya pancing perlahan-lahan 
Maka tersangkut seraut topeng. Wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...