Amarah itu,
ketika langit runtuh sebagai jutaan titik
Air di lubuk beriak
Mendesak gelombang hingga muara
Amarah itu,
ketika bergeming seribu bahasa
Matapun air sebagaimana kecewa
Bergulir ke dalam garba duka
Amarah adalah jawaban
Maka diam sebagai titik nadir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar