Selasa, 15 April 2025

MENGAPA BULAN ITU

Wajah tirusnya sabit
Manjing di cakrawala
Garisnya murung 
Cahaya pun terpasung

Ronanya pucat, pilu
Seribu doa sembilu
Aku terus menatap dengan kesima
Tanpa sadar mulutku bergumam 

Bulan tak purnama lagi
Manzilahnya hampir berakhir 
Dari sudut hati
Ia terbenam sambil menangis sedih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...