Pada itu waktu ia melangkah di batas sore
Tubuhnya yang penat berhambur keringat
Ia duduk di kursi penjalin
Dagunya disanggah
Matanya menatap nanar
Hidup memang akumulasi kekalahan
Kita hanya perlu menghimpunnya
Dengan langkah tertatih akan sampai jua
Terkadang menyelinap sedikit bahagia
Ketika mulut-mulut kecil sibuk mengunyah
Sehingga kita dapat merenda mimpi
Cangkir di atas meja berisi separuh
Sebatang rokok klobot melepas aroma
Lelah bertelekan di sandaran kursi
Setelah cukup menyapih keringat
Ayah berjalan perlahan menuju jeding
Tubuhpun disiram air dingin. Segar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar