Selasa, 24 Juni 2025

AYAH PULANG

Di punggung ayah meletakkan beban 
Pada itu waktu ia melangkah di batas sore
Tubuhnya yang penat berhambur keringat

Ia duduk di kursi penjalin
Dagunya disanggah
Matanya menatap nanar

Hidup memang akumulasi kekalahan
Kita hanya perlu menghimpunnya
Dengan langkah tertatih akan sampai jua

Terkadang menyelinap sedikit bahagia
Ketika mulut-mulut kecil sibuk mengunyah 
Sehingga kita dapat merenda mimpi

Cangkir di atas meja berisi separuh 
Sebatang rokok klobot melepas aroma 
Lelah bertelekan di sandaran kursi

Setelah cukup menyapih keringat
Ayah berjalan perlahan menuju jeding
Tubuhpun disiram air dingin. Segar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...