Ia memeluk lidah nyaris mengulum
Tak hendak melepas hanya saja swara
Kadang mengemas selarik senyum
Pernah ku diam dan menyimak
Namun kata tetap melepaskan arti
Dari rongga pikiran terdalam
Ia menjelma sebagai kidung dan menari
Ketika itu hati mencoba mencerna
Maka iapun memuntahkan segenap nuansa
Dari warna hingga terpana
Akupun tersihir oleh suara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar